Apa Itu Tea Protocol? Panduan untuk Pre-Sale Token TEA pada 25 September 2025

Dunia perangkat lunak open-source menggerakkan sebagian besar ekonomi digital saat ini, namun sebagian besar pengembang yang memelihara infrastruktur penting ini melakukannya tanpa imbalan finansial langsung. Tea Protocol ingin mengubah hal tersebut dengan menciptakan sistem berbasis blockchain yang memberikan penghargaan kepada kontribusi open-source dengan nilai ekonomi nyata. Dibangun di atas Base, jaringan layer-2 milik Coinbase, Tea melacak commit kode, ketergantungan proyek, dan penggunaan paket untuk mendistribusikan imbalan secara adil dalam bentuk token native TEA.

Ide ini akan segera berpindah dari konsep ke pasar. Pada 25 September 2025, Tea akan meluncurkan penjualan publik token di CoinList, menawarkan kesempatan kepada investor awal untuk membeli TEA sebelum peluncuran mainnet jaringan tersebut. Dengan harga masuk yang rendah dan model yang dirancang untuk mengalirkan nilai kembali ke pengembang, penjualan ini telah menarik perhatian investor maupun komunitas open-source.

Apa Itu Tea Protocol (TEA)?

Tea Protocol adalah jaringan reward terdesentralisasi untuk perangkat lunak open-source. Proyek ini memperkenalkan sistem bernama Proof of Contribution, yang memberi peringkat proyek berdasarkan dampaknya di ekosistem perangkat lunak yang lebih luas. Bayangkan ini sebagai versi blockchain dari PageRank milik Google: setiap pentingnya proyek diukur dari berapa banyak proyek lain yang bergantung padanya. Pengaruh tersebut disuling menjadi skor yang dikenal sebagai teaRank, berkisar dari 0 hingga 100. Proyek dengan teaRank lebih tinggi tidak hanya mendapatkan visibilitas, tetapi juga menerima porsi hadiah yang lebih besar dalam bentuk token TEA.

Misinya sederhana: memberikan cara bagi pengembang untuk menangkap nilai dari pekerjaan mereka. Alih-alih commit tanpa bayaran dan ketergantungan yang tak terlihat, Tea mencatat kontribusi open-source di on-chain, menciptakan sistem transparan di mana kredit dan kompensasi selaras. Kontributor akan mendapat manfaat apakah mereka memelihara pustaka yang banyak digunakan, atau membuat pembaruan kecil namun telah diverifikasi ke proyek yang sudah ada.

Protokol ini juga digerakkan oleh komunitas. Selain reward, token TEA juga mendukung tata kelola dan staking. Pemegang token dapat memilih proposal, membantu mengamankan rantai pasokan perangkat lunak, dan mengarahkan pendanaan ke inisiatif penting. Dalam praktiknya, Tea menjadi model pendanaan sekaligus ekosistem yang dapat mempertahankan dirinya sendiri, yang dirancang agar pengembangan open-source menjadi lebih adil dan berkelanjutan.

Bagaimana Cara Kerja Tea Protocol

Menggunakan Tea dimaksudkan agar terasa akrab bagi pengembang yang sudah biasa menerbitkan kode di GitHub atau package manager. Protokol ini menghubungkan alur kerja yang sudah ada ke lapisan blockchain yang mengukur dan memberikan reward atas kontribusi. Berikut cara kerjanya secara praktik:

1. Buat akun. Pengembang memulai dengan mendaftar menggunakan dompet crypto, yang menjadi identitas on-chain mereka.

2. Hubungkan GitHub. Dengan menghubungkan profil GitHub mereka, pengembang memungkinkan Tea untuk melacak repository dan kontribusinya.

3. Daftarkan proyek. Pemelihara dapat secara resmi mendaftarkan proyek open-source mereka di Tea dengan menambahkan file konstitusi ke repository. Setelah didaftarkan, sebuah proyek akan terus dipantau dalam grafik jaringan Tea.

4. Dapatkan reward. Sistem menghitung teaRank setiap proyek berdasarkan jumlah proyek lain yang bergantung padanya. Proyek dengan skor teaRank lebih tinggi berhak atas reward lebih besar. Kontributor yang melakukan commit yang telah diverifikasi dan ditandatangani juga langsung mendapatkan TEA.

Di luar reward individu, Tea memperkenalkan model staking dan treasury. Setiap proyek yang terdaftar dapat menahan TEA di treasury, dan staking ke treasury tersebut akan meningkatkan potensi reward keseluruhan proyek. Komunitas juga dapat mendonasikan token atau stablecoin ke proyek yang mereka dukung, memberikan saluran pendanaan langsung.

Seluruh aktivitas ini dicatat secara publik, menjadikan protokol ini transparan secara desain. Kontribusi, donasi, dan aksi staking terlihat secara on-chain, menciptakan akuntabilitas dan nuansa kompetisi yang sehat di antara proyek-proyek. Dengan menggabungkan pengakuan dan nilai nyata, Tea berharap pekerjaan open-source menjadi jalan yang lebih berkelanjutan bagi pengembang di seluruh dunia.

Tokenomics Tea Protocol (TEA)

Alokasi Token Tea Protocol (TEA)

TEA adalah token native Tea Protocol, dengan total suplai tetap sebesar 100 miliar unit. Desainnya dibangun untuk memberikan reward kepada pengembang sekaligus menopang ekosistem dalam jangka panjang. Distribusinya sangat terstruktur: 28% untuk insentif dan airdrop bagi kontributor open-source dan pemelihara paket, 21% ditahan di dana ekosistem dan tata kelola di bawah DAO, 18% mendukung tim pengembangan inti, 16% dialokasikan untuk pendukung awal dan penasihat, dan dua pool kecil masing-masing 8% dicadangkan untuk peluncuran mainnet dan likuiditas pasar. Kombinasi ini memastikan bagian terbesar mengalir ke mereka yang membangun dan memelihara jaringan, sekaligus menyediakan basis finansial untuk tata kelola dan stabilitas.

TEA adalah fondasi partisipasi dalam protokol. Pemegang token dapat melakukan staking untuk mengamankan treasury proyek, memilih proposal tata kelola, dan mengarahkan pendanaan ekosistem. Untuk menjaga kesehatan ekonomi, inflasi token dibatasi pada 2% per tahun dan setiap perubahan harus disetujui DAO. Token tim dan investor dikunci dengan masa cliff 12 bulan sebelum dilepas secara bertahap, membatasi tekanan jual awal. Langkah-langkah ini memberikan TEA karakteristik sebagai utility dan governance token, sembari menandakan komitmen jangka panjang kepada pengembang dan investor yang percaya pada misi protokol untuk memberikan reward pada kontribusi open-source.

Segala Hal Tentang Pre-Sale Token TEA

TEA memasuki pasar melalui penjualan token publik di CoinList, yang dijadwalkan mulai 25 September 2025 pukul 17:00 UTC dan ditutup pada 2 Oktober 2025. Acara ini memberikan kesempatan bagi investor awal untuk membeli token sebelum peluncuran mainnet jaringan. Berbeda dengan beberapa penjualan token yang menggunakan jadwal vesting, seluruh token dari penjualan ini akan 100% tidak terkunci pada Token Generation Event (TGE), sehingga dapat langsung diperdagangkan begitu pasar dibuka.

Detail penting penjualan ini meliputi:

● Total Alokasi: 4 miliar TEA (4% dari total suplai)

● Harga Token: $0.0005 per TEA (implikasi valuasi penuh terdilusi sebesar $50 juta)

● Unlock: 100% tidak terkunci saat TGE

● Batas Pembelian: Minimum $100, maksimum $500.000

● Opsi Pembayaran: USDC, USDT, atau USDe

● Model Partisipasi: Alokasi “Bottom-up”, di mana pembelian lebih kecil akan diisi sebelum pembelian yang lebih besar

● Pembatasan Yurisdiksi: Tidak termasuk penduduk AS, Kanada, dan wilayah tertentu lainnya

Bagi yang memenuhi syarat, acara ini tidak hanya menjadi pintu awal ke ekosistem TEA namun juga cara untuk terlibat langsung dengan misi protokol dalam memberikan reward pada kontribusi open-source.

Prediksi Harga TEA: Apa yang Mungkin Terjadi Selanjutnya?

TEA memasuki pasar dengan harga penjualan $0.0005. Di mana token ini akan diperdagangkan setelah peluncuran akan sangat bergantung pada adopsi, sentimen, dan kondisi pasar. Karena semua token pre-sale akan unlocked pada TGE, penjualan awal dapat menyebabkan fluktuasi harga jangka pendek sebelum stabilitas tercapai.

Faktor kunci yang perlu diperhatikan antara lain:

● Listing exchange dan likuiditas

● Adopsi oleh pengembang yang mendaftarkan proyek

● Tren pasar crypto secara luas

● Keterlibatan dan pertumbuhan komunitas

Tidak ada prediksi pasti, namun model Tea yang memberi reward pada kontribusi open-source memberikannya tujuan yang jelas. Jika pengembang dan pengguna mendukung platform ini, TEA dapat menemukan permintaan stabil di luar hype perdagangan awal.

Kesimpulan

Tea Protocol merupakan upaya ambisius untuk menghubungkan pengembangan open-source dengan ekonomi blockchain. Dengan mengubah kontribusi kode menjadi nilai yang terukur, ini menawarkan cara langsung bagi pengembang untuk mendapatkan manfaat dari kerja keras mereka yang menopang perangkat lunak modern. Penjualan publik pada 25 September 2025 merupakan kesempatan pertama bagi investor untuk terlibat dalam visi ini.

Seperti proyek tahap awal lainnya, Tea memiliki risiko dan ketidakpastian, namun fokusnya pada penghargaan kontribusi nyata memberikannya identitas yang jelas di pasar yang padat. Bagi pengembang maupun investor, TEA mewakili peluang untuk mendukung jaringan yang bertujuan menjadikan open-source lebih berkelanjutan sambil menawarkan eksposur pada token utilitas baru.

Ikuti Bitget X Sekarang & Menangkan 1 BTC – Jangan Lewatkan!

Penafian: Opini yang diungkapkan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi saja. Artikel ini tidak merupakan dukungan terhadap produk dan layanan apa pun yang dibahas atau saran investasi, keuangan, atau perdagangan. Konsultasikan dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan.