ETF Bitcoin catat arus masuk $2,4 miliar dalam delapan hari berturut-turut; fase kejar ETF Ethereum tampaknya terhenti, menurut analis

Arus masuk bersih dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot AS berlanjut hingga hari kedelapan pada Rabu, menambah $389,5 juta ke total $2,4 miliar selama periode tersebut, menurut data yang dikumpulkan oleh The Block.

IBIT milik BlackRock terus mendominasi dibandingkan dana Bitcoin lainnya, menarik arus masuk bersih sebesar $278,9 juta hanya pada hari Rabu, diikuti oleh FBTC milik Fidelity dengan $104,4 juta. BITB milik Bitwise, produk mini BTC milik Grayscale, dan DEFI milik Hashdex masing-masing menyumbang $11,3 juta, $10,1 juta, dan $1,2 juta. Dana GBTC milik Grayscale yang dikonversi dengan biaya lebih tinggi mengalami satu-satunya arus keluar bersih hari itu, sebesar $16,4 juta, sementara ETF lainnya mencatat nol arus.

IBIT juga memimpin selama delapan hari berturut-turut, menyumbang $2,3 miliar atau 96% dari total arus masuk bersih. 

"8 hari berturut-turut arus masuk ke ETF Bitcoin spot," kata Presiden The ETF Store, Nate Geraci, di X. "Kategori ini kini telah menerima hampir $11,5 miliar pada 2025. Tahun kedua. Masih 'tidak ada permintaan.'"

ETF Bitcoin spot AS telah mengumpulkan arus masuk bersih kumulatif senilai $46,9 miliar sejak debutnya pada Januari 2024, dengan hampir $125 miliar aset kini dikelola seiring kenaikan harga, menurut halaman Bitcoin ETF Tracker milik The Block.

Sementara itu, ETF Ethereum spot AS menarik arus masuk bersih sebesar $19,1 juta pada hari Rabu, kembali dipimpin oleh $15,1 juta ke dana ETHA milik BlackRock. Pekan lalu, rekor arus masuk bersih selama 19 hari berturut-turut senilai $1,4 miliar pada ETF Ethereum berakhir, dan laju arus masuk menurun sejak itu. Meski arus masuk lebih fluktuatif, ETF Bitcoin menarik lebih dari $3,8 miliar selama periode 19 hari yang sama. Total arus masuk bersih untuk dana Ethereum, yang diluncurkan kemudian pada Juli 2024, saat ini mencapai $3,9 miliar.

"Data menunjukkan institusi tetap optimis terhadap potensi kenaikan kripto dalam jangka menengah, namun fase ketertinggalan Ethereum tampaknya telah berakhir," kata Valentin Fournier, Lead Research Analyst BRN, kepada The Block. "Meski terjadi peningkatan arus institusional, momentum tetap lemah, tertekan oleh kekhawatiran geopolitik dan kurangnya katalis."

FOMC yang hawkish dan faktor geopolitik membebani pasar

Bitcoin saat ini diperdagangkan di harga $104.810, menurut halaman harga BTC The Block, turun 0,3% dalam 24 jam terakhir dan 2,5% selama sepekan terakhir. Ethereum turun 8,3% ke $2.527 dalam periode yang sama karena faktor makro terus membebani sentimen pasar meski arus masuk ETF tetap positif.

Federal Open Market Committee (FOMC) AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu seperti yang diharapkan, namun nada pernyataan dan komentar lanjutan dinilai cukup hawkish, kata Fournier. "Bitcoin masih bertahan di atas $100 ribu, namun kesulitan menembus resistance, dan tampaknya semakin mungkin untuk menguji ulang support $102 ribu kecuali momentum kembali," tambahnya. "Dengan ketidakpastian makroekonomi yang tinggi dan tidak ada katalis jangka pendek di depan mata, kami tetap berhati-hati. Pemulihan arus masuk ETF memberikan sedikit keyakinan, namun aksi harga tetap rapuh."

Namun, David Hernandez, Spesialis Investasi Kripto 21Shares, mengambil sikap yang lebih positif. "Saat keyakinan terhadap 'soft landing' yang dirancang sempurna mulai memudar, dan arus keuangan global mulai beragam, sifat fundamental bitcoin — kelangkaan, desentralisasi, dan netralitasnya — menjadikannya aset yang semakin relevan dan menarik bagi investor yang menghadapi masa depan penuh ketidakpastian," kata Hernandez kepada The Block. "Bitcoin telah mengukuhkan posisinya di atas $100.000, dan ketahanannya di tengah guncangan geopolitik menunjukkan adopsi yang luas dan kasus investasi yang terus berkembang."