5 Fakta di Balik Aksi Jual Whale Bitcoin Rp43 Triliun yang Picu Gejolak Pasar Crypto

Jakarta, Pintu News – Pasar crypto kembali mengalami gejolak setelah aksi jual besar-besaran oleh salah satu whale Bitcoin di akhir pekan. Meskipun sempat menimbulkan koreksi harga yang tajam, para analis dan pelaku pasar justru menilai peristiwa ini sebagai dinamika wajar dalam ekosistem cryptocurrency yang terus berkembang.

1. Whale Jual 24.000 Bitcoin, Pasar Terhempas dalam Hitungan Menit

Menurut laporan dari Decrypt yang ditulis oleh Akash Girimath, aksi jual 24.000 BTC senilai $2,7 miliar (sekitar Rp43,9 triliun) terjadi pada hari Minggu, 25 Agustus 2025. Aksi ini menyebabkan koreksi harga sebesar 3,74% hanya dalam waktu 10 menit, memicu likuidasi senilai $623 juta (sekitar Rp10,1 triliun), menurut data dari CoinGlass.

Meskipun dampaknya besar, harga Bitcoin masih mencatatkan kenaikan harian 2,41% dari titik terendah akhir pekan di kisaran $110.484 (Rp1,796 miliar). Saat artikel itu ditulis, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar $113.169 (Rp1,841 miliar), menurut CoinGecko.

Baca Juga: Ondo Finance Bisa Jadi Kuda Hitam Crypto di Q4 2025? Ini 4 Fakta ONDO yang Perlu Diketahui!

2. Para Ahli: Aksi Jual Ini Justru Sehat untuk Ekosistem

Vijay Boyapati, seorang insinyur perangkat lunak sekaligus pakar crypto dan ekonomi, menyatakan bahwa aksi jual oleh whale adalah bagian dari proses “monetisasi penuh” Bitcoin. Dalam unggahan di platform X, ia menyebut bahwa penjualan ini mencerminkan aksi ambil untung yang sehat dan diperlukan agar pasar bisa berkembang.

Senada dengan itu, Alex Krüger, pendiri Aike Capital, menyebut bahwa setelah aksi jual ini selesai dan tekanan jangka pendek mereda, Bitcoin akan lebih mudah naik kembali, terutama jika menembus $113.500–$114.000 (sekitar Rp1,843 juta–Rp1,854 juta).

3. Data Opsi Menunjukkan Sentimen Bullish Masih Kuat

Sean Dawson, kepala riset dari platform derivatif Derive, menjelaskan bahwa meskipun terjadi koreksi, pasar opsi tetap menunjukkan sinyal optimis. Menurutnya, trader masih “bullish” pada Bitcoin dengan menargetkan strike price $135.000 hingga $155.000 (Rp2,195 miliar hingga Rp2,521 miliar).

Data opsi dari Derive memperlihatkan bahwa para pelaku pasar tetap membeli call options dalam jumlah besar. Hal ini menandakan keyakinan terhadap potensi rebound Bitcoin di paruh kedua tahun ini.

4. Likuiditas Tipis dan Leverage Tinggi Memperparah Dampak

Menurut Sean Dawson, aksi jual besar ini terjadi di saat likuiditas pasar sedang tipis, khususnya di akhir pekan. Hal ini membuat dampaknya menjadi lebih besar dari biasanya, terutama karena banyaknya posisi leverage long yang belum ditutup selama sepekan sebelumnya.

Kondisi tersebut menciptakan efek domino, di mana satu penjualan besar bisa menimbulkan likuidasi massal yang mempercepat penurunan harga. Ini menjadi pengingat bahwa manajemen risiko tetap penting di dunia cryptocurrency.

5. Whale Masih Pegang 152.874 BTC: Belum Selesai?

Sani, analis on-chain sekaligus pendiri Timechain Index, mengungkap bahwa whale yang menjual 24.000 BTC tersebut masih menyimpan 152.874 BTC dengan nilai sekitar $17,3 miliar atau Rp281,7 triliun. Ini menunjukkan bahwa aksi jual belum mengindikasikan keluarnya whale dari pasar.

Dengan kepemilikan sebesar itu, pengaruh whale terhadap volatilitas pasar masih sangat besar. Meski demikian, sebagian besar analis melihat aksi mereka sebagai bagian dari dinamika pasar crypto yang makin matang.

Kesimpulan: Koreksi Harga Tidak Selalu Pertanda Bearish

Meskipun koreksi harga akibat aksi whale tampak drastis, namun para ahli meyakini bahwa sentimen bullish terhadap Bitcoin (BTC) tetap bertahan. Faktor-faktor seperti likuiditas pasar, leverage, dan dinamika opsi menjadi elemen penting dalam memahami pergerakan harga crypto.

Para pelaku pasar disarankan tetap waspada namun tidak panik, karena peristiwa seperti ini bukan hal asing di dunia cryptocurrency. Sebaliknya, ini menjadi peluang untuk menilai ulang strategi dan memahami perilaku pasar secara menyeluruh.

Baca Juga: XRP atau Bitcoin? 3 Fakta dari Grafik yang Mengungkap Kebenaran

Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek  harga bitcoin hari ini ,  harga solana hari ini ,  pepe coin  dan harga aset  crypto  lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Akash Girimath / Decrypt. What Bitcoin’s Weekend Dip Means for the Crypto Bulls . Diakses 26 Agustus 2025.