Pemerintah AS Memperingatkan tentang 'Meningkatnya Penipuan Romantis' yang Menargetkan Lansia yang Janda atau Bercerai

Penipuan asmara telah menargetkan para lansia yang baru saja menjadi janda atau duda dan bercerai karena kerentanan mereka, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS).

DHS mewawancarai seorang wanita Los Angeles berusia akhir 60-an yang menjadi korban penipuan asmara dua tahun setelah suaminya meninggal.

Dia bergabung di situs kencan untuk lansia dan melihat foto seseorang yang mengingatkannya pada mendiang suaminya. Penipu tersebut menggambarkan dirinya sebagai "penebang kayu asal Spanyol" yang juga kehilangan pasangan, dan seiring waktu, dia berhasil meyakinkan wanita tersebut untuk mengirimkan sejumlah besar uang kepadanya.

Pada tahun 2022, hampir 70.000 orang di AS melaporkan menjadi korban penipuan asmara kepada Federal Trade Commission (FTC), dengan kerugian yang dilaporkan mencapai $1.3 billions.

DHS menguraikan berbagai tanda bahaya pada calon penipu asmara yang harus diwaspadai oleh para lansia.

“Anda mungkin menjadi target penipu asmara jika orang yang berkomunikasi dengan Anda secara online menunjukkan salah satu dari indikator berikut:

• Mengaku tinggal, bekerja, atau sedang bepergian ke luar negeri.
  • Tidak menggunakan tata bahasa yang benar, meskipun mengaku bisa berbahasa Inggris.
• Mengaku jauh lebih muda dari Anda.
• Dengan cepat menyatakan cinta kepada Anda.
• Ceritanya tidak konsisten.
• Memiliki kehadiran online yang sangat minim.
• Mengirim foto umum (kebanyakan palsu/dihasilkan AI) tentang dirinya sedang bepergian, berbelanja, atau makan di tempat mewah.
  • Mengirim atau meminta foto atau video eksplisit.
• Menyebutkan ide untuk segera bertemu dan bersama Anda.
• Sering memberikan alasan mengapa tidak bisa melakukan panggilan video (misal, FaceTime).
  • Jika panggilan video terjadi, Anda tidak dapat melihat wajah mereka dengan jelas.
• Meminta agar percakapan/pesan dipindahkan ke aplikasi lain (misal, WhatsApp, Telegram).
• Meminta uang, seringkali melalui metode non-tradisional seperti cryptocurrency atau kartu hadiah.
  • Menanyakan apakah Anda pernah berinvestasi di cryptocurrency dan/atau pasar valuta asing.
  • Mengirim tautan bisnis dari platform perdagangan cryptocurrency dan/atau valuta asing.
• Bersikap konfrontatif dengan Anda atau mencoba mengalihkan perhatian Anda ketika Anda mempertanyakan niat mereka.”

Gambar Dihasilkan: Midjourney