CEO Tether Paolo Ardoino secara terbuka menanggapi dan membantah klaim yang beredar bahwa perusahaan tersebut menjual Bitcoin untuk emas. Kontroversi ini muncul pada 6 September, setelah YouTuber Clive Thompson menyatakan bahwa Tether diam-diam telah mengubah strategi investasinya.
Dengan mengutip pernyataan aset perusahaan, Thompson menuduh bahwa perusahaan telah menjual lebih dari $1 miliar Bitcoin sambil membeli $1,6 miliar emas selama kuartal terakhir. Ia menyarankan bahwa hal ini merupakan bukti bahwa perusahaan tersebut membuang Bitcoin demi emas, yang kemudian memicu spekulasi bahwa penerbit stablecoin terbesar di dunia tersebut mulai kehilangan kepercayaan pada BTC.
Transfer Disalahartikan sebagai Penjualan
Pembicaraan daring mengenai klaim tersebut meningkat, menarik reaksi dari tokoh-tokoh terkemuka di industri kripto. Pendukung BTC lama sekaligus CEO Jan3 Samson Mow turun tangan untuk meluruskan narasi dan menunjukkan bahwa analisis Thompson melewatkan detail penting.
Menurut Mow, kepemilikan Bitcoin Tether memang tampak lebih rendah dalam laporan atestasi Q2 2025, yaitu 83.274 BTC dibandingkan 92.650 BTC pada Q1, namun penurunan ini disebabkan oleh transfer yang dilakukan ke entitas afiliasi Tether, XXI, bukan karena penjualan. Secara spesifik, 14.000 BTC dipindahkan ke XXI pada 2 Juni, diikuti dengan 5.800 BTC lagi pada bulan Juli.
Dengan memperhitungkan transfer ini, Mow menjelaskan bahwa kepemilikan bersih perusahaan sebenarnya meningkat lebih dari 10.000 BTC selama Q2 dan Juli digabungkan. Ia menepis klaim penjualan sebagai contoh dari kehausan pasar terhadap narasi bearish Bitcoin, seraya menambahkan bahwa Tether tetap “sangat bullish” terhadap aset tersebut.
CEO Tether Paolo Ardoino juga mengonfirmasi klarifikasi dari Mow dan menyatakan bahwa perusahaan tidak menjual Bitcoin apa pun, melainkan hanya mengalokasikan sebagian cadangannya ke XXI. Ardoino menegaskan kembali bahwa meskipun penerbit stablecoin terus mendiversifikasi keuntungan ke aset seperti Bitcoin, emas, dan tanah, komitmennya terhadap BTC tetap tak tergoyahkan.
“Sementara dunia terus menjadi semakin gelap, Tether akan terus menginvestasikan sebagian keuntungannya ke aset-aset aman seperti Bitcoin, Emas, dan Tanah.”
Kenaikan Bitcoin Dorong Laba Q2 Tether
Berkat reli Bitcoin, Tether melaporkan kuartal kedua yang kuat setelah membukukan laba $4,9 miliar. Angka ini merupakan peningkatan luar biasa sebesar 277% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kuartal ini mendorong pendapatan tahun berjalan menjadi $5,7 miliar, dengan $3,1 miliar berasal dari operasi berulang dan $2,6 miliar lainnya didorong oleh keuntungan dari kepemilikan Bitcoin dan emasnya.
Perusahaan juga menunjukkan kesehatan keuangan yang solid, karena mengungkapkan cadangan sebesar $162,5 miliar terhadap liabilitas $157 miliar per 30 Juni 2025, mencerminkan surplus yang nyaman.
