Jumlah laporan transaksi mencurigakan aset virtual di Korea selama 8 bulan pertama tahun ini telah melampaui total dua tahun sebelumnya.

Foresight News melaporkan, menurut data dari Korea Financial Intelligence Unit, jumlah laporan transaksi mencurigakan yang diajukan oleh penyedia layanan aset virtual Korea Selatan dari Januari hingga Agustus 2025 mencapai 36.684 kasus, telah melampaui total dua tahun sebelumnya (35.734 kasus). Pada periode yang sama, total nilai kasus kejahatan terkait aset virtual yang diserahkan ke kejaksaan mencapai 9,56 triliun won Korea (sekitar 6,8 miliar dolar AS), di mana kasus remitansi bawah tanah menyumbang 90,2%. Pada bulan Mei tahun ini, Korea Selatan pernah mengungkap kasus remitansi lintas negara ilegal menggunakan USDT dengan nilai mencapai 57,1 miliar won Korea (sekitar 40,88 juta dolar AS).