Setiap siklus baru di dunia crypto selalu menghadirkan koin-koin yang menarik perhatian besar karena mereka mengklaim akan menghadirkan inovasi besar berikutnya. Beberapa menonjolkan sisi meme, yang lain menjanjikan utilitas, dan sedikit di antaranya benar-benar membuktikan nilainya bahkan sebelum mainnet mereka diluncurkan. Saat ini, pencarian crypto terbaik dipenuhi dengan pilihan seperti Maxi Doge, Pepenode, dan Snorter, namun satu proyek yang menunjukkan eksekusi nyata di dunia nyata lebih dari yang lain adalah BlockDAG.
Perbedaannya sangat jelas: sebagian besar proyek masih mengumpulkan dana dan menjanjikan fitur, sementara BlockDAG sudah mengirimkan miner, menggaet jutaan pengguna melalui aplikasi mobile-nya, dan menjalankan testnet langsung bernama Awakening. Itulah sebabnya artikel ini membahas keempat proyek tersebut secara detail, dengan tetap menempatkan BlockDAG di pusat perhatian sebagai proyek yang menetapkan standar baru untuk kredibilitas.
1. BlockDAG: Membangkitkan Jaringan Sebelum Mainnet
BlockDAG menetapkan kecepatan yang tidak dapat ditandingi proyek lain. Dengan hampir $410 juta yang telah dikumpulkan, lebih dari 312.000 pemegang, dan lebih dari 20.000 miner telah terjual ke 130+ negara, proyek ini terasa bukan sekadar penggalangan dana, melainkan sudah menjadi ekosistem yang hidup. Ditambah lagi dengan 3 juta orang yang menambang melalui aplikasi mobile X1, inilah contoh paling jelas mengapa banyak orang percaya BlockDAG adalah proyek crypto yang menonjol tahun ini. Sementara yang lain masih membuat janji, BlockDAG sudah menunjukkan bukti dan saat ini dihargai hanya $0,0013 untuk waktu terbatas.
Pada inti dari Testnet Awakening yang akan datang, digambarkan sebagai “Mainnet prequel.” Ini adalah peluncuran penuh infrastruktur, bukan sekadar uji coba. Fitur seperti penghapusan UTXO, abstraksi akun, integrasi miner melalui Stratum, dan kontrak vesting transparan sudah berjalan secara live. Quality assurance, stress testing, dan pengecekan skalabilitas di dunia nyata memberikan investor sesuatu yang nyata untuk dilihat sebelum peluncuran penuh. Jarang di dunia crypto kita menyaksikan pengiriman nyata sebelum hype, dan inilah yang membedakan BlockDAG.
Dengan menggabungkan miner hardware dengan mining mobile secara global, BlockDAG telah menciptakan sistem desentralisasi dua lapis yang melampaui spekulasi token. Bagi siapa pun yang menilai proyek crypto baru, melewatkan BlockDAG sekarang terasa seperti meninggalkan fondasi dari salah satu kisah sukses terbesar tahun 2025.
2. Maxi Doge (MAXI): Energi Meme
Maxi Doge mengambil identitasnya dari budaya Dogecoin namun dengan sentuhan tersendiri. Proyek ini telah mengumpulkan lebih dari $2,2 juta, dengan harga saat ini sekitar $0,000257 per token. Analis memperkirakan nilainya bisa berkisar antara $0,00042 hingga $0,00068 di masa depan jika momentumnya bertahan, namun kesuksesannya sangat bergantung pada hype yang digerakkan komunitas seperti yang membuat DOGE terkenal.
Proyek ini disusun dalam puluhan fase, dengan harga naik di setiap fase, sehingga investor yang masuk belakangan akan membayar lebih mahal daripada yang masuk lebih awal. Proyek ini memiliki energi koin meme dan menarik bagi trader yang ingin berspekulasi pada hype. Meskipun bisa menyenangkan untuk spekulasi jangka pendek, proyek ini tidak memiliki hardware, testnet, atau peluncuran global seperti BlockDAG.
3. Pepenode (PEPE): Penambangan Virtual dan APY Tinggi
Pepenode mencoba memberikan utilitas lebih pada koin meme dengan memperkenalkan sistem “virtual mining node.” Alih-alih membeli hardware, pengguna membeli lisensi server yang memungkinkan mereka mendapatkan koin meme seperti PEPE dan DOGE melalui sistem penambangan yang digamifikasi. Harga proyek sekitar $0,0010617, dan lebih dari $1,2 juta telah dikumpulkan. Investor tertarik pada klaim imbal hasil staking—lebih dari 1.100% APY pada tahap awal—yang jauh lebih tinggi daripada yang berani ditawarkan sebagian besar proyek lain.
Proyek ini juga memiliki mekanisme deflasi di mana token yang digunakan untuk upgrade node akan dibakar, yang dapat mengurangi suplai jika adopsi tetap tinggi. Namun risikonya adalah apakah node virtual ini benar-benar akan mempertahankan nilai jangka panjang. Pembayaran staking hanya berarti jika permintaan token tetap stabil setelah peluncuran.
4. Snorter (SNORT): Solana Bot dengan Sentuhan Token
Snorter lebih berfokus pada utilitas daripada sekadar permainan meme. Dibangun di atas Solana, proyek ini memasarkan dirinya sebagai “sniping bot” yang membantu trader membeli token baru dengan cepat, mengatur stop loss, copy-trade, dan mengotomatisasi pergerakan mereka. Proyek ini telah mengumpulkan hampir $4 juta, dengan harga awal sekitar $0,0937 per SNORT. Proyek ini juga menawarkan staking dengan sekitar 118% APY, bertujuan untuk memberi imbalan kepada pemegang jangka panjang.
Namun, di CoinGecko, token ini diperdagangkan di kisaran $0,0004051 dengan volume harian yang relatif rendah. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ekspektasi awal dan realitas setelah listing. Token berbasis utilitas seperti Snorter sangat bergantung pada adopsi layanan bot mereka, dan persaingan di ekosistem alat trading Solana sangat ketat. Meskipun metrik penggalangan dananya kuat, performa token sebenarnya sejauh ini kurang meyakinkan.
Kesimpulan
Hype seputar koin baru selalu membuat sulit untuk memutuskan mana yang layak mendapat perhatian. Maxi Doge bertaruh pada kekuatan meme, Pepenode bereksperimen dengan penambangan virtual dan deflasi, dan Snorter mengemas bot trading Solana ke dalam sebuah token. Masing-masing menawarkan sesuatu yang berbeda, namun tidak ada yang menunjukkan tingkat pengiriman dan skala yang sudah terlihat pada BlockDAG.
Dengan hampir $410 juta yang telah dikumpulkan, jutaan penambang mobile, ribuan unit hardware yang telah dikirimkan, dan testnet yang berjalan live, BlockDAG benar-benar membedakan dirinya. Ini bukan sekadar proyek lain; BlockDAG sudah berfungsi sebagai sebuah jaringan.
