Harga Pi Network Naik 4% Hari Ini (24/9/25): Likuidasi Pi Coin Picu Efek Domino?

Jakarta, Pintu News – Token Pi Network mengalami aksi jual besar-besaran minggu ini, di mana nilainya anjlok hampir setengah hanya dalam hitungan jam. Para analis menilai penurunan ini dipicu oleh kombinasi kelemahan struktural, likuidasi dari perdagangan dengan leverage, serta goyahnya kepercayaan komunitas.

Lalu, bagaimana pergerakan harga Pi Network saat ini?

Harga Pi Network Naik 4,1% dalam Waktu 24 Jam

Sumber: CoinGecko

Pada 24 September 2025, harga Pi Network tercatat berada di angka $0.2867, mengalami kenaikan 4,1% dalam waktu 24 jam. Jika dikonversikan ke dalam rupiah saat ini ($1 = Rp16.688), maka 1 Pi Network adalah Rp4.784.

Baca juga: Prediksi Harga XRP: Analis Sebut XRP Kini Memasuki Fase Awal “Lonjakan Seketika”

Dalam rentang 24 jam, harga PI bergerak antara $0,2676 hingga $0,289, menunjukkan volatilitas yang cukup wajar untuk aset kripto. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar $2,34 miliar, sementara valuasi penuh terdilusi (Fully Diluted Valuation) mencapai $3,61 miliar.

Volume perdagangan dalam 24 jam terakhir mencapai $88,21 juta, menandakan aktivitas transaksi yang cukup aktif di pasar.

Likuidasi Pi Network Picu Efek Domino

Menurut Pi Network Update, kejatuhan harga Pi dipicu oleh likuidasi kontrak berjangka dengan leverage yang kemudian memicu gelombang penjualan paksa.

Aksi jual awal kemungkinan hanya melibatkan ribuan koin PI di salah satu bursa kecil. Namun, likuiditas yang tipis cukup untuk menjatuhkan pasar ke dalam kejatuhan bebas.

“Crash Pi pada grafik 1 menit. Bukan hanya satu penyebab. Likuidasi kontrak berjangka dengan leverage memicu gelombang penjualan. Penurunan awal mungkin hanya karena ribuan Pi dijual di bursa kecil. Sampai sistem benar-benar menyaring penambang OG dan miliaran Pi yang belum dimigrasikan, tren jangka panjang masih menurun,” tulis jaringan tersebut.

Per 23 September 2025, harga koin PI berada di $0,2751, turun lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir.

Komentar tersebut menyoroti masalah yang terus membayangi Pi Coin: masih banyak pasokan token yang terkunci atau belum dimigrasikan. Tekanan pasokan ini terus membebani sentimen pasar, membuat proyek lebih rentan terhadap guncangan harga mendadak.

Beberapa analis juga membandingkan Pi dengan Bitcoin. Jatin Gupta, seorang pionir dan pengembang, menyebut harga Pi cenderung mengikuti koreksi Bitcoin. Namun, Gupta mengingatkan bahwa penurunan Pi biasanya jauh lebih tajam.

“Apa yang sebenarnya terjadi dengan Pi? Saya paham Bitcoin bisa terkoreksi dan turun, tapi saat ikut pergerakan Bitcoin, Pi bisa jatuh sampai $0,18!! Itu parah sekali,” tulis Gupta.

Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin besar di kalangan trader bahwa Pi belum memiliki ketahanan seperti aset kripto yang lebih mapan, sehingga sering jatuh lebih cepat dan lebih dalam ketika pasar melemah.

Baca juga: Whale Crypto Tumbang: Panik Jual dan Rugi Besar di Gejolak Pasar September!

Founder Pi Network Tampil Perdana, Namun Gagal Meyakinkan Pioneers

Ironisnya, kejatuhan harga Pi terjadi di hari yang sama ketika dua pendiri Pi Network untuk pertama kalinya tampil di depan publik pada sebuah acara komunitas di Seoul.

Meski sebagian peserta menyambut acara tersebut dengan optimisme, momen itu gagal memberi dorongan positif terhadap harga token.

Kritikus seperti Mr. Spock menyoroti persoalan yang lebih mendasar, yakni adanya jurang antara narasi komunitas Pi dengan aktivitas perdagangannya.

“Ini alasan kenapa Pi Network gagal. Katanya proyek berbasis komunitas, tapi justru komunitasnya sendiri tidak percaya bahwa Pi di bursa benar-benar nyata. Itulah kenapa Pi bisa jatuh sampai nol. Mayoritas komunitas Pi tidak membeli Pi, dan itu sebabnya saya tidak lagi mempromosikan Pi Network seperti dulu,” tulis Mr. Spock.

Kejadian ini menegaskan rapuhnya posisi Pi Network. Meski memiliki komunitas aktif dan kini kepemimpinan yang lebih terlihat publik, token ini tetap rentan terhadap likuiditas tipis, perdagangan spekulatif, serta keraguan soal adopsi nyata.

Tantangan utama bagi para penambang dan holder lama adalah apakah Pi mampu bertransformasi dari sekadar hype menjadi sesuatu yang bernilai nyata. Berdasarkan sentimen di media sosial, pasar memberikan penilaian yang cukup keras.

Sampai jaringan mampu mengatasi masalah struktural, tren jangka panjang Pi diperkirakan masih condong menurun. Meski begitu, investor tetap disarankan melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan  berita crypto  terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti  harga bitcoin hari ini ,  harga coin xrp hari ini ,  dogecoin  dan harga aset  crypto  lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas  jual beli bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• BeInCrypto. Why Pi Network Crashed: Leverage, Liquidity, and Lost Community Trust . Diakses pada 24 September 2025