Bitcoin Memasuki "Uptober" 2025: Bisakah Reli Musiman dalam Sejarah Terulang?

Bitcoin memasuki bulan Oktober dengan para trader memperhatikan rekam jejak musiman untuk momentum. Para pelaku pasar menciptakan istilah “Uptober” untuk menggambarkan sejarah keuntungan besar di bulan ini, dan perhatian kini tertuju pada apakah tahun 2025 akan melanjutkan tren tersebut. Setelah bulan September yang moderat, investor menimbang kinerja masa lalu dengan kondisi saat ini untuk menilai apakah kuartal terakhir dapat memicu reli baru.

Kekuatan Historis di Balik “Uptober”

Narasi “Uptober” tidak hanya didasarkan pada meme dan spekulasi. Data dari Coinglass menunjukkan bahwa sejak 2013, Bitcoin menutup bulan Oktober di wilayah positif sebanyak 10 dari 12 tahun. 

Beberapa tahun menonjol dengan kenaikan luar biasa: 

• 2013: Bitcoin melonjak 60,79%, mengukuhkan Oktober sebagai landasan momentum bull market awal.
• 2017: Lonjakan 47,81% di Oktober membawa Bitcoin ke tahap akhir reli historisnya mendekati $20.000.
• 2021: Kenaikan 39,93% memperkuat sentimen bullish, mendorong Bitcoin menuju rekor tertinggi baru di bulan November.
• 2023: Oktober mencatat kenaikan 28,52%, membuktikan bahwa “Uptober” masih dapat memberikan imbal hasil dua digit yang kuat bahkan di pasar yang hati-hati.

Bahkan reli moderat—seperti kenaikan 14,71% pada 2016, lonjakan 10,17% pada 2019, dan kenaikan 10,76% pada 2024—masih menghasilkan momentum akhir tahun yang kuat.

Pengecualian—2014 (-12,95%) dan 2018 (-3,83%)—menjadi pengingat bahwa musiman bukanlah jaminan. Namun, sejarah mendukung persepsi bahwa Oktober sering kali condong bullish untuk Bitcoin. Keunggulan statistik ini menciptakan umpan balik: saat trader mengantisipasi keuntungan, posisi dan likuiditas memperkuat momentum.

Sebaliknya, September biasanya menjadi salah satu bulan terlemah bagi Bitcoin. Pada 2025, aset ini berhasil mencatat kenaikan kecil +1,09% untuk September, hasil netral yang membuat pasar kembali seimbang, bukan panas berlebihan atau oversold. Bagi banyak trader, keseimbangan ini menjadikan kondisi saat ini sebagai landasan yang layak untuk dorongan “Uptober”.

Mengapa Oktober Sering Penting untuk Bitcoin

Meski tidak ada satu alasan tunggal yang menjelaskan mengapa Oktober menguntungkan bagi Bitcoin, beberapa faktor berulang muncul di waktu ini. Secara historis, Q4 menandai peningkatan aktivitas perdagangan, dengan investor kembali dari perlambatan musim panas dan mengalokasikan ulang modal ke aset berisiko. Sentimen pasar juga cenderung membaik karena kuartal terakhir tahun menjadi jendela untuk penyesuaian portofolio.

Selain itu, narasi memainkan peran penting. Ketika cukup banyak trader mengharapkan Oktober yang kuat, likuiditas dan tekanan beli sering kali memenuhi ekspektasi tersebut. “Uptober” adalah meme sekaligus kekuatan pasar, dengan optimisme yang menghasilkan energi yang pada gilirannya memperkuat optimisme.

Namun, analis memperingatkan untuk tidak menganggap Oktober sebagai jalan pintas menuju keuntungan. Bahkan di tahun-tahun positif, kinerja sangat bervariasi. Kenaikan moderat +5% pada 2022 sangat kontras dengan lonjakan +30% pada 2015 dan 2021. Rentang yang luas ini menegaskan pentingnya manajemen risiko. 

Memasuki Oktober dengan ekspektasi kenaikan stabil setiap sesi dapat membuat trader kecewa. Menganggap “Uptober” sebagai persiapan, bukan kepastian, menjaga fokus pada konfirmasi teknikal dan struktur pasar.

Konteks Pasar Menjelang Q4 2025

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $109.539, sekitar 11,5% di bawah level tertinggi tahun ini. Ini menempatkan aset di posisi tengah—bukan di wilayah krisis, tapi juga bukan di puncak euforia. Bagaimana Bitcoin menavigasi awal Oktober akan bergantung pada apakah pembeli dapat mempertahankan breakout, membela zona support, dan memperluas partisipasi melalui open interest yang lebih tinggi dan aliran pendanaan yang lebih kuat.

Bagi pihak bullish, sejarah memberikan dorongan terhadap optimisme saat ini untuk bulan mendatang. Oktober yang kuat sebelumnya sering menjadi batu loncatan untuk reli multi-minggu yang berlanjut hingga November dan Desember. Pertahanan level saat ini yang sukses, dikombinasikan dengan permintaan yang tumbuh, dapat meletakkan dasar bagi kenaikan baru.

Namun, pihak bearish menekankan bahwa tren historis bersifat deskriptif, bukan prediktif. Satu guncangan makroekonomi—akibat perubahan suku bunga, fluktuasi pasar global, atau kendala likuiditas—berpotensi mengganggu pola musiman. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa meski “Uptober” mencerminkan sentimen pasar, itu tidak dapat mengalahkan kekuatan fundamental atau makroekonomi.

Pelajaran lain dari data masa lalu adalah variabilitas hasil. Bahkan dalam Oktober yang positif, pergerakan intrabulan bisa tajam, menguji kesabaran dan posisi trader. Hal ini membuat fleksibilitas taktis menjadi kunci: memantau konfirmasi breakout, mengamati higher low saat pullback, dan menyesuaikan leverage sesuai volatilitas.

Prospek: Antisipasi Bertemu Realita

Data memberikan wawasan tentang optimisme seputar “Uptober”, salah satunya adalah pasar telah mencatat sepuluh Oktober hijau sejak 2013. Beberapa kenaikan dua digit dan rekam jejak sebagai pemicu Q4 juga menambah optimisme ini. Dengan pasar yang mendingin dari puncak musim panas, kondisi saat ini lebih mendukung optimisme hati-hati daripada keyakinan buta.

Namun, pada akhirnya pasar yang akan menentukan apakah 2025 menjadi “Uptober” berikutnya atau salah satu pengecualian langka. Trader akan mengamati aksi harga awal dengan cermat untuk tanda-tanda momentum berkelanjutan. Breakout yang bertahan, partisipasi yang meningkat, dan pullback yang konstruktif akan lebih penting daripada slogan musiman.

Untuk saat ini, bias condong pada optimisme hati-hati. Sejarah menunjukkan bahwa Oktober sering kali memberi imbalan pada kesabaran, namun pengendalian risiko tetap vital. Jika Bitcoin dapat membangun kenaikan kecil di bulan September dan mengubahnya menjadi level tertinggi baru di Oktober, “Uptober” bisa kembali membuktikan namanya.