Bitcoin turun mendekati $121.000 tetapi analis mengatakan sentimen 'Uptober' tetap utuh

Harga bitcoin turun mendekati $121.000 pada hari Jumat setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di awal pekan ini.

Menurut halaman harga bitcoin The Block, cryptocurrency terbesar di dunia turun 0,64% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di $121.141. Ini menunjukkan penurunan hampir 4% dari rekor tertinggi barunya di $126.080 yang tercatat pada hari Senin.

"Penurunan bitcoin setelah ATH tampak seperti jeda, bukan perubahan arah," kata Justin d'Anethan, analis dan Head of Partnerships di Arctic Digital. "Pemegang jangka pendek mengambil keuntungan, beberapa posisi long dengan leverage dilikuidasi tetapi pasokan jangka panjang belum bergerak."

Analis crypto tersebut juga menunjukkan bahwa arus masuk exchange-traded fund spot crypto tetap kuat dan saldo di bursa berada di level terendah dalam enam tahun. d'Anethan mengatakan bahwa pasar saat ini digerakkan oleh ketidakpastian makro, seperti penguatan dolar, imbal hasil yang tetap tinggi, dan kurangnya kejelasan dari Federal Reserve terkait keputusan suku bunga di masa depan.

AS juga sedang mengalami periode shutdown pemerintahan parsial yang berkepanjangan, yang sebelumnya disarankan oleh analis sebagai tailwind untuk aset "hedge" seperti emas dan bitcoin. Sementara Ketua Fed Jerome Powell telah mengirimkan sinyal campuran terkait pemotongan suku bunga di masa depan, FedWatch Tool dari CME memberikan peluang 94,6% bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga lagi pada akhir bulan ini.

Kronos Research CIO Vincent Liu mengatakan bahwa sentimen pasar saat ini "beragam namun tangguh," dengan pemegang jangka panjang terus melakukan akumulasi.

Analis mengatakan narasi "Uptober" masih tetap utuh, mengingat struktur pasar tetap bertahan meskipun terjadi penurunan harga baru-baru ini. Sejauh ini, Bitcoin telah naik 6,7% sejak awal bulan.

"Secara historis, Bitcoin rata-rata naik 22% di bulan Oktober, dengan Ethereum biasanya menambah sekitar 5%, pola yang mendukung tesis 'Uptober'," kata Liu. "Data on-chain menunjukkan akumulasi yang berlanjut dan posisi yang tangguh, tetapi ketidakpastian makro berarti volatilitas akan tetap menjadi bagian dari persamaan."

d'Anethan dari Arctic juga mengatakan bahwa prediksi pasarnya untuk Oktober masih cenderung bullish, namun pergerakannya mungkin lebih lambat dari yang diharapkan para trader.

"Jika kita mendapatkan data inflasi yang rendah atau perubahan sikap dovish dari Fed, BTC bisa kembali menembus," kata d'Anethan. "Namun bahkan tanpa itu, strukturnya sehat: leverage rendah, minat spot yang kuat, dan banyak modal yang masih menunggu di pinggir. Uptober tidak selalu membutuhkan lonjakan besar untuk memberikan hasil."

Sementara itu, Min Jung, research associate di Presto Research, menyebutkan bahwa pasar saat ini kekurangan headline atau narasi dominan.

"Untuk saat ini, trader sebaiknya memperhatikan data ekonomi yang lebih luas dan headline kebijakan, karena hal-hal ini kemungkinan besar akan menentukan arah crypto dalam waktu dekat," kata Jung.