CPI AS bulan September seluruhnya di bawah ekspektasi, penurunan suku bunga Federal Reserve sudah pasti terjadi

Laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menunjukkan bahwa indikator inflasi keseluruhan dan inti untuk bulan September keduanya lebih rendah dari perkiraan, membuka jalan bagi Federal Reserve untuk melanjutkan penurunan suku bunga lebih lanjut. Ini adalah data penting pertama sejak penutupan pemerintahan.

CPI tahunan AS yang tidak disesuaikan musiman untuk bulan September tercatat sebesar 3%, sedikit naik dari 2,9% bulan sebelumnya, menjadi yang tertinggi sejak Januari 2025, namun kenaikannya sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,1%; CPI bulanan yang disesuaikan musiman untuk bulan September tercatat sebesar 0,3%, kenaikannya lebih rendah dari ekspektasi pasar dan nilai sebelumnya sebesar 0,4%. CPI inti tahunan AS yang tidak disesuaikan musiman untuk bulan September tercatat sebesar 3%, lebih rendah dari ekspektasi pasar dan nilai sebelumnya sebesar 3,1%; CPI inti bulanan yang disesuaikan musiman untuk bulan September tercatat sebesar 0,2%, juga lebih rendah dari ekspektasi pasar dan nilai sebelumnya sebesar 0,3%.

Setelah data CPI AS dirilis, para trader meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini. Kontrak berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan Federal Reserve juga menunjukkan bahwa ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan bulan Januari tahun depan juga semakin meningkat.

Emas spot melonjak lebih dari 20 dolar AS dalam waktu singkat, menembus 4080 dolar AS/ons. Indeks dolar AS anjlok lebih dari 30 poin dalam waktu singkat. Mata uang non-dolar umumnya menguat, Euro terhadap dolar AS naik 40 poin dalam waktu singkat; Poundsterling terhadap dolar AS naik sekitar 45 poin dalam waktu singkat; Dolar AS terhadap Yen Jepang turun hampir 60 poin dalam waktu singkat.

Meski penutupan pemerintahan menyebabkan terhentinya publikasi data ekonomi, laporan CPI tetap dapat dirilis, dengan tujuan membantu Administrasi Jaminan Sosial menghitung penyesuaian biaya hidup tahun 2026 bagi jutaan pensiunan dan penerima manfaat lainnya, data ini awalnya dijadwalkan rilis pada 15 Oktober. Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa data CPI bulan September dikumpulkan sebelum penghentian pendanaan.

Seiring perusahaan mencerna persediaan yang terakumulasi sebelum penerapan tarif luas oleh Trump dan menanggung sebagian beban pajak sendiri, efek transmisi tarif impor berlangsung secara bertahap. Para ekonom menunjukkan bahwa perusahaan melakukan hal ini dengan mengorbankan perekrutan, dan memperkirakan konsumen sejauh ini menanggung sekitar 20% dari biaya tarif.

Analis Chris Anstey menyatakan bahwa laporan CPI terbaru berarti Federal Reserve hampir pasti akan memangkas suku bunga lagi minggu depan, dan data ini juga mendukung pandangan pemerintah Trump bahwa inflasi telah terkendali dan tarif tidak akan memicu lonjakan biaya hidup.

Anstey juga menunjukkan bahwa salah satu alasan utama tingkat inflasi keseluruhan lebih tinggi dari inflasi inti adalah kenaikan harga bensin: indeks harga bensin naik 4,1% pada bulan September, menjadi faktor terbesar pertumbuhan bulanan semua item.

Analisis institusi menunjukkan bahwa karena Federal Reserve telah memasuki periode tenang sebelum keputusan kebijakan pada 29 Oktober, para pejabatnya tidak akan mengomentari data inflasi hari Jumat sebelum pengambilan keputusan. Meskipun inflasi keseluruhan sedikit meningkat, hal ini tampaknya tidak akan menghentikan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin yang telah banyak diperkirakan pasar. Saat ini, Federal Reserve berada dalam zona buta data—penutupan pemerintahan menyebabkan data PPI bulan September tidak tersedia, sehingga bank sentral hanya dapat mengandalkan estimasi PCE yang tidak sempurna untuk membuat penilaian, dan sejak penutupan pemerintahan awal bulan ini, belum ada data ketenagakerjaan resmi yang diterima. Ketua Federal Reserve Powell dalam pidato publik baru-baru ini juga tidak menyatakan keberatan terhadap ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Oktober.

“Ini adalah salah satu hal yang seharusnya membuat Federal Reserve merasa tenang: selain beberapa efek transmisi terkait tarif, tekanan inflasi saat ini cukup moderat,” kata Graffeo.

Ian Lyngen dari BMO Capital Markets menunjukkan dampak penutupan pemerintahan terhadap jalur suku bunga Federal Reserve setelah minggu depan: “Mengingat penutupan pemerintahan adalah faktor yang terus berlangsung, kami menduga ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Desember juga akan semakin menguat. Nada dasar pasar suku bunga AS sudah ditetapkan, kami memperkirakan suku bunga akan turun perlahan dari level saat ini.”