- Bitcoin menghadapi ujian berat saat investor kehilangan $500 miliar dalam koreksi terbaru di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung dan aksi ambil untung besar-besaran oleh whale dan institusi.
- Meski awalnya bearish, para ahli percaya bahwa lingkungan likuiditas yang lebih luas, ditandai dengan pemotongan suku bunga dan potensi QE, dapat mendukung pemulihan.
Harga Bitcoin (BTC) saat ini menghadapi salah satu kejatuhan paling brutal di tahun 2025, terkoreksi lagi 4% dan turun di bawah level support $100K pada awal hari ini. Pergerakan BTC ini menyebabkan koreksi pasar kripto yang lebih luas, dengan likuidasi melonjak melewati $2 miliar dalam 24 jam terakhir.
Di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung, koreksi bulan Oktober meluas ke bulan November, di tengah aksi ambil untung besar-besaran oleh whale dan institusi.
Dump Bitcoin di Oktober Meluas ke November
Dengan penurunan 5% selama sebulan terakhir, BTC mematahkan tradisi ‘Uptober’ untuk pertama kalinya dalam enam tahun sejak 2018, seperti dilaporkan oleh CNF. Tarif Trump 100% terhadap China bulan lalu memiliki dampak yang luas di seluruh pasar kripto. Kini, ketidakpastian akibat penutupan pemerintah AS juga meluas ke bulan November.
Di tengah aksi ambil untung besar-besaran oleh whale OG Bitcoin dan institusi, harga Bitcoin akhirnya jatuh di bawah $100K pada awal hari ini, untuk pertama kalinya sejak Juni 2025. Pada grafik bulanan, BTC turun 22% dengan altcoin seperti Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL), Dogecoin (DOGE), mengalami penurunan yang lebih besar, seperti disebutkan dalam berita kami sebelumnya.
Menanggapi situasi pasar saat ini, kritikus Bitcoin Peter Schiff mengatakan bahwa BTC akan kehilangan semua keuntungan tahun 2025, seperti yang terjadi pada ETH. Menyoroti penurunan BTC di bawah $100K pada awal hari ini, Schiff mencatat bahwa penurunan Ether menandai hampir 40% penurunan dari rekor tertinggi Agustus, secara efektif menghapus semua keuntungan tahun 2025.
Schiff memperingatkan bahwa Bitcoin bisa segera mengikuti jalur yang sama, memperingatkan bahwa mata uang kripto terkemuka ini berisiko menghapus semua keuntungan tahun 2025.
Tidak Semua Harapan Hilang untuk Reli November
Secara historis, November diyakini sebagai bulan paling bullish untuk Bitcoin, dengan rata-rata pengembalian lebih dari 40% dalam beberapa tahun terakhir. Namun, awal yang bearish untuk November 2025 telah membuat investor berada di ujung tanduk di tengah ketidakpastian makro yang berkembang dan penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung.
Meski terjadi kejatuhan ini, para ahli percaya bahwa reli Bitcoin tetap utuh di bulan November. Analis kripto CryptosRus menarik paralel antara penurunan pasar saat ini dan penurunan “it’s over” di November 2024, yang didahului oleh reli 45 hari yang membuat Bitcoin naik 60%, Ether melonjak 75%, dan kapitalisasi pasar altcoin melonjak 138%.
Source: CryptosRus Sementara Bitcoin telah turun di bawah $103.000 untuk memulai November dengan zona merah, analis mencatat bahwa latar belakang likuiditas yang lebih luas terus membaik. Ia menyebutkan faktor-faktor seperti pemotongan suku bunga, berakhirnya quantitative tightening (QT), kembalinya quantitative easing (QE), perubahan kebijakan yang mendukung, dan kekuatan pada aset berisiko.
Akun populer Coin Bureau mencatat bahwa setelah penurunan BTC baru-baru ini, harga sekali lagi menguji support di 50-EMA. Melihat kejadian serupa pada September 2025 dan April 2025, Bitcoin telah bangkit kembali masing-masing sebesar 99% dan 50%.
Source: Coin Bureau 
