• Franklin Templeton mencatat lonjakan aset digital 75% hingga mencapai US$1,7 miliar sepanjang tahun fiskal 2025.
  • Pertumbuhan ini didorong oleh tokenized fund dan ETF kripto, menegaskan keseriusan Franklin Templeton dalam ekspansi ke aset digital.

Franklin Templeton telah melaporkan lonjakan besar pada aset digital yang mereka kelola sepanjang tahun 2025.

Dalam laporan kuartal keempat tahun fiskal 2025, perusahaan induknya, Franklin Resources, mencatat bahwa aset digital dan tokenisasi kini mencapai US$1,7 milyar, tumbuh 75% dibandingkan awal tahun.

Angka tersebut mungkin terlihat kecil dibanding total aset kelolaan perusahaan yang mencapai US$1,66 triliun, tetapi pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan sektor tradisional.

Pertumbuhan Aset Digital yang Kian Menonjol

Franklin Templeton menjelaskan bahwa hampir seluruh kenaikan itu datang dari dua sumber utama: produk dana tokenisasi senilai sekitar US$800 juta dan ETF berbasis kripto dengan nilai serupa. Kombinasi ini memperlihatkan semakin kuatnya minat investor terhadap aset digital yang dikelola secara terstruktur.

Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa Franklin Templeton baru saja meluncurkan dana pasar uang tokenisasi berbasis dolar AS pertama di Hong Kong untuk investor profesional.

Produk tersebut dibangun sepenuhnya di atas blockchain melalui Benji Platform dan menjadi bagian dari dukungan perusahaan terhadap visi Fintech 2030 Hong Kong, yang menekankan transformasi digital dalam sektor keuangan.

Langkah ini membuat Franklin Templeton semakin dikenal sebagai salah satu pelopor di antara manajer aset besar yang berani menyeimbangkan dunia tradisional dengan sistem berbasis blockchain.

Bukan cuma itu, perusahaan juga mulai memperkenalkan fitur intraday yield dan pembayaran harian untuk produk tokenized money-market fund, memberikan efisiensi baru bagi investor yang ingin menikmati hasil investasi secara lebih cepat.

Langkah Franklin Templeton di Dunia ETF Kripto

Lebih lanjut lagi, perusahaan juga memperluas kiprahnya ke sektor ETF kripto. Pada Maret lalu, Franklin Templeton mengajukan proposal ETF XRP ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).

Saham ETF tersebut nantinya akan diperdagangkan di bursa Cboe BZX, bersamaan dengan beberapa ETF berbasis altcoin lain yang tengah menunggu persetujuan regulator. Meski masih dalam tahap peninjauan, langkah ini mempertegas komitmen Franklin terhadap diversifikasi aset digital yang makin matang.

Namun demikian, meskipun portofolio digitalnya tumbuh pesat, perusahaan tetap menghadapi tantangan di segmen tradisional. Beberapa produk investasi jangka panjang masih mencatat arus keluar bersih.

Namun, pertumbuhan di sektor tokenisasi mampu menjadi penyeimbang yang memberi sinyal bahwa strategi digital mereka berjalan di jalur yang tepat.

Di sisi lain, banyak pengamat menilai bahwa pendekatan Franklin bukan sekadar respons terhadap tren sesaat.

Strategi mereka justru menunjukkan pergeseran serius di antara institusi besar yang kini melihat potensi aset digital sebagai bagian dari portofolio masa depan. Tidak berlebihan jika dikatakan, Franklin sedang membangun jembatan antara sistem keuangan lama dan era baru yang serba digital.