• Ethereum Foundation menyiapkan roadmap 2026 untuk menjadikan Ethereum sebagai lapisan koordinasi terdesentralisasi bagi AI.
  • Dua standar baru, ERC-8004 dan x402, jadi fondasi integrasi agen AI dengan blockchain secara aman dan transparan.

Ethereum Foundation (EF) kembali mencuri perhatian dengan langkah strategis yang bisa mengubah arah masa depan industri blockchain.

Melalui tim khusus bernama decentralized AI Team (dAI Team), organisasi ini sedang menyiapkan roadmap untuk tahun 2026 dengan tujuan menjadikan Ethereum sebagai lapisan koordinasi dan penyelesaian terdesentralisasi bagi sistem kecerdasan buatan.

Mereka ingin memungkinkan agen-agen AI berinteraksi dengan identitas, aset, dan data di bawah aturan transparan yang bisa diaudit publik.

Kepala dAI Team, Davide Crapis , menjelaskan bahwa mereka tengah bekerja sama dengan pimpinan Ethereum Foundation untuk memperluas fungsi jaringan agar mampu menampung interaksi antar agen AI tanpa ketergantungan pada platform terpusat.

Ia juga mengapresiasi komunitas yang berkembang di sekitar dua standar baru, yakni ERC-8004 dan x402, yang dianggap sebagai fondasi bagi apa yang disebut “agentic commerce.” Dengan kata lain, dunia digital ke depan bisa saja diisi oleh agen-agen otonom yang saling bertransaksi tanpa campur tangan manusia, sebuah visi yang terdengar seperti masa depan yang sudah di depan mata.

Standar Baru untuk Ekonomi Agen AI

Dua standar yang tengah dikembangkan itu memiliki peran berbeda, tetapi saling melengkapi. ERC-8004 berfungsi sebagai lapisan kepercayaan di blockchain, mencatat reputasi dan riwayat kinerja agen secara terbuka agar bisa dipercaya tanpa otoritas tunggal.

Sementara itu, x402 fokus pada pembayaran mikro antar agen, yang memungkinkan transaksi otomatis terjadi dalam skala besar tanpa biaya tinggi. Dengan kombinasi keduanya, Ethereum berupaya membuka jalan menuju ekonomi digital yang lebih cerdas dan efisien.

Namun demikian, proyek ini tidak sekadar tentang teknologi. Visi EF juga mencerminkan keinginan untuk memperluas fungsi Ethereum di luar keuangan terdesentralisasi.

Kini, blockchain tersebut diarahkan menjadi infrastruktur utama bagi sistem AI global. Lebih lanjut lagi, tim dAI bahkan telah mengundang para pengembang dan peneliti dari berbagai komunitas untuk ikut membentuk arah riset, terutama dalam hal keamanan, reputasi agen, dan interoperabilitas antar sistem.

Langkah Strategis dan Arah Baru Ethereum

Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa pada Oktober lalu Ethereum Foundation mengonversi 1.000 ETH menjadi stablecoin guna mendukung riset, hibah, dan donasi bagi pengembangan ekosistem.

Transaksi ini dilakukan melalui CoW Swap DEX dengan strategi TWAP, agar dampaknya terhadap pasar tetap terkendali. Langkah ini menunjukkan bahwa EF tak hanya fokus pada visi jangka panjang, tapi juga menjaga kestabilan finansial untuk mendukung proyek strategis seperti roadmap AI ini.

Bukan cuma itu, beberapa bulan sebelumnya Ethereum juga merayakan ulang tahun ke-10 dengan cara yang cukup unik. Komunitas globalnya berpartisipasi dalam pembuatan kapsul waktu on-chain berisi pesan, karya seni, dan meme yang terenkripsi hingga tahun 2026.

Seluruh kontribusi itu disalurkan ke Protocol Guild untuk mendukung pengembangan ekosistem Ethereum ke depan. Menariknya, tahun 2026 juga menjadi tenggat rencana peluncuran sistem AI terdesentralisasi mereka, seolah semua potongan puzzle mulai tersusun dengan rapi.

Meski proyek ini membuka peluang besar, tantangannya tetap tidak sedikit. Integrasi antara AI dan blockchain masih menghadapi hambatan teknis seperti skalabilitas, keamanan, serta tata kelola reputasi agen otomatis.

Namun, dengan dukungan standar seperti ERC-8004 dan x402, Ethereum berpotensi menjadi tulang punggung utama ekonomi digital baru, tempat mesin dan manusia bisa saling bekerja sama dengan tingkat kepercayaan yang tak pernah ada sebelumnya.