Apa yang akan terjadi pada bitcoin jika seluruh dunia mengalami pemadaman internet selama satu hari?

Bahkan jika Perang Dunia Ketiga meletus, Bitcoin tidak akan punah.

Penulis: Liam 'Akiba' Wright

Penerjemah: Chopper, Foresight News

Bayangkan, tulang punggung internet global runtuh dalam satu hari.

Baik karena kesalahan manusia, bug perangkat lunak yang fatal, virus komputer berbahaya, atau konflik militer langsung — jika pusat pertukaran fisik internet yang menghubungkan dunia tiba-tiba gelap, apa yang akan terjadi pada Bitcoin?

Jika Frankfurt, London, Virginia, Singapura, dan Marseille secara bersamaan terputus dari jaringan, jaringan Bitcoin akan terpecah menjadi tiga zona independen.

Komunikasi di Atlantik, Mediterania, dan rute utama lintas Pasifik akan terhenti, dan Amerika, Eropa-Afrika, Timur Tengah, serta Asia-Pasifik akan membentuk riwayat transaksi independen masing-masing hingga koneksi jaringan pulih.

Di dalam setiap zona, penambang akan terus memproduksi blok berdasarkan kekuatan hash yang tersisa

Berdasarkan target waktu blok 10 menit, wilayah dengan 45% hash rate akan menghasilkan sekitar 2,7 blok per jam, wilayah dengan 35% hash rate sekitar 2,1 blok, dan wilayah dengan 20% hash rate sekitar 1,2 blok. Karena node tidak dapat bertukar header blok atau data transaksi lintas zona, setiap wilayah akan secara independen memperpanjang blockchain yang valid tanpa mengetahui kondisi wilayah lain.

Pada akhirnya, seiring waktu dan perubahan distribusi hash rate, panjang fork alami akan terus bertambah.

Ritme zona ini membuat perpecahan rantai menjadi hasil yang tak terhindarkan. Kami mengasumsikan distribusi hash rate sebagai berikut: Amerika 45%, Asia-Pasifik 35%, Eropa-Afrika 20%, dan melakukan simulasi berdasarkan ini.

Zona Amerika akan menambah sekitar 6 blok setiap dua jam, Asia-Pasifik sekitar 4-5 blok, dan Eropa-Afrika sekitar 2-3 blok.

Setelah satu hari penuh, jumlah blok yang terpecah akan melebihi seratus, melampaui batas reorganisasi normal dan memaksa layanan untuk menganggap konfirmasi regional sebagai konfirmasi sementara.

Kedalaman reorganisasi potensial zona yang gagal akan meningkat secara linier seiring waktu isolasi

Mempool lokal akan segera terpecah. Transaksi yang disiarkan di New York tidak dapat mencapai Singapura, sehingga penerima di luar zona pengirim sama sekali tidak dapat melihat transaksi tersebut sebelum jaringan pulih.

Pasar biaya transaksi di setiap zona akan menunjukkan karakteristik lokal. Pengguna harus bersaing dengan hash rate lokal untuk ruang blok yang terbatas, sehingga di wilayah dengan hash rate kecil namun permintaan tinggi, biaya transaksi akan naik paling cepat.

Ketika konfirmasi transaksi kehilangan finalitas global, bursa, pemroses pembayaran, dan dompet kustodian biasanya akan menangguhkan penarikan dan penyelesaian on-chain; pihak lawan Lightning Network akan menghadapi ketidakpastian — transaksi yang dikonfirmasi di zona minoritas mungkin menjadi tidak valid.

Koordinasi otomatis setelah jaringan pulih

Saat koneksi jaringan pulih, node akan memulai proses koordinasi otomatis: setiap node akan membandingkan blockchain yang berbeda, lalu melakukan reorganisasi ke rantai valid dengan total kerja terbesar.

Biaya nyata terutama tercermin dalam tiga aspek:

• Reorganisasi akan menyebabkan blok zona minoritas menjadi tidak valid, kedalaman kegagalan tergantung pada lamanya perpecahan;
• Perlu menyiarkan ulang dan memprioritaskan transaksi yang hanya dikonfirmasi di rantai yang gagal;
• Bursa dan kustodian harus melakukan pemeriksaan operasional tambahan sebelum memulihkan layanan.

Dalam perpecahan jaringan selama 24 jam, setelah koneksi pulih, puluhan hingga ratusan blok zona minoritas mungkin menjadi yatim. Layanan terkait juga membutuhkan beberapa jam tambahan untuk membangun kembali mempool, menghitung ulang saldo, dan memulihkan fungsi penarikan.

Karena saluran fiat, pemeriksaan kepatuhan, dan manajemen saluran memerlukan verifikasi manual, normalisasi aktivitas ekonomi sering kali tertunda dibandingkan pemulihan di tingkat protokol.

Dengan mensimulasikan status isolasi berdasarkan "persentase hash rate yang dapat dijangkau" daripada jumlah hub, dinamika perubahan menjadi lebih mudah dipahami:

• Saat 30% hash rate terisolasi, zona minoritas menghasilkan sekitar 1,8 blok per jam. Ini berarti pembayaran standar dengan 6 konfirmasi di zona ini, setelah sekitar 3 jam 20 menit akan menghadapi risiko kegagalan — jika 70% jaringan lainnya membangun rantai yang lebih panjang, 6 blok ini bisa menjadi yatim.
• Dalam skenario perpecahan mendekati 50/50, total kerja kedua zona hampir sama, bahkan perpecahan singkat pun dapat menyebabkan kedua belah pihak memiliki riwayat transaksi kompetitif yang "sudah dikonfirmasi", dan hasil setelah rekoneksi bersifat acak.
• Dalam skenario perpecahan 80/20, zona mayoritas hampir pasti menang; zona minoritas akan menghasilkan sekitar 29 blok dalam sehari, yang akan menjadi yatim saat digabungkan, menyebabkan banyak transaksi yang sudah dikonfirmasi di wilayah tersebut dibatalkan.

Risiko reorganisasi adalah hasil kali antara "waktu" dan "hash rate zona minoritas", situasi paling berbahaya adalah "isolasi lama + perpecahan hash rate yang hampir seimbang"

Peran alat ketahanan yang ada

Saat ini sudah ada berbagai alat untuk meningkatkan ketahanan jaringan, yang akan memengaruhi dampak nyata setelah terputus:

Downlink satelit, relay radio frekuensi tinggi, jaringan toleran delay, jaringan mesh, serta jembatan Tor dan metode transmisi alternatif lainnya dapat menyampaikan header blok atau aliran transaksi ringkas pada rute yang rusak.

Jalur ini memiliki bandwidth sempit dan latensi tinggi, tetapi bahkan transmisi data lintas zona yang intermiten pun dapat mengurangi kedalaman fork dengan membiarkan sebagian blok dan transaksi meresap ke zona lain.

Diversitas koneksi node pool penambang dan distribusi geografis pool penambang dapat meningkatkan kemungkinan sebagian data tersebar secara global melalui jalur samping, sehingga saat tulang punggung jaringan pulih, kedalaman dan durasi reorganisasi dapat dibatasi.

Jadi, selama perpecahan jaringan, pedoman operasional pelaku pasar sangat jelas:

• Menangguhkan penyelesaian lintas zona, menganggap semua konfirmasi transaksi sebagai sementara, sekaligus mengoptimalkan mekanisme estimasi biaya untuk lonjakan biaya lokal;
• Bursa dapat beralih ke mode bukti cadangan saat penarikan ditangguhkan, memperpanjang ambang konfirmasi untuk mengatasi risiko zona minoritas, dan mengumumkan kebijakan yang jelas — menetapkan jumlah konfirmasi yang diperlukan berdasarkan lamanya isolasi;
• Dompet harus memberi peringatan jelas kepada pengguna tentang risiko finalitas regional, menonaktifkan rebalancing saluran otomatis, dan mengantrekan transaksi yang sensitif waktu untuk disiarkan ulang setelah jaringan pulih;
• Penambang harus menjaga keragaman koneksi upstream dan menghindari modifikasi manual pada "aturan pemilihan rantai terpanjang" standar selama proses koordinasi.

Dari sisi desain, protokol itu sendiri dapat bertahan — setelah node terhubung kembali, mereka akan secara otomatis berkumpul ke rantai dengan total kerja terbesar.

Namun, pengalaman pengguna selama perpecahan akan sangat menurun, karena finalitas ekonomi bergantung pada penyebaran data global yang konsisten.

Dalam skenario terburuk di mana banyak hub terputus selama satu hari, kemungkinan besar yang terjadi adalah: ketersediaan lintas negara runtuh sementara, biaya transaksi melonjak tajam dan tidak merata, serta reorganisasi mendalam menyebabkan konfirmasi regional menjadi tidak valid.

Setelah jaringan pulih, perangkat lunak akan memperbaiki buku besar secara deterministik, dan layanan terkait akan memulihkan semua fungsi setelah pemeriksaan operasional selesai.

Langkah terakhir adalah: setelah saldo dan riwayat transaksi di rantai pemenang konsisten, penarikan dan saluran Lightning Network dibuka kembali.

Jika perpecahan tidak pernah bisa diperbaiki

Apa yang terjadi jika hub tulang punggung jaringan yang disebutkan di awal tidak pernah pulih? Dalam skenario distopia ini, Bitcoin yang kita kenal tidak akan ada lagi.

Yang muncul adalah zona geografis permanen, yang berfungsi seperti jaringan Bitcoin independen: berbagi aturan yang sama, tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.

Setiap zona akan terus menambang, menyesuaikan kesulitan sesuai ritme masing-masing, dan mengembangkan sistem ekonomi, order book, serta pasar biaya transaksi yang independen. Jika koneksi tidak dipulihkan atau tidak ada koordinasi manual untuk memilih satu rantai, tidak ada mekanisme untuk merekonsiliasi riwayat transaksi antar zona.

Konsensus dan penyesuaian kesulitan

Di setiap zona, sebelum penyesuaian kesulitan 2016 blok berikutnya selesai, waktu blok akan lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada hash rate yang tersedia. Setelah penyesuaian, waktu blok lokal di setiap zona akan kembali stabil sekitar 10 menit.

Berdasarkan estimasi hash rate sebelumnya, waktu penyesuaian kesulitan pertama untuk setiap zona adalah sebagai berikut:

Setelah penyesuaian pertama, setiap zona akan mempertahankan waktu blok sekitar 10 menit, lalu melakukan halving dan penyesuaian kesulitan secara independen.

Tanpa koneksi lintas samudra, masing-masing wilayah membutuhkan 31 hari, 40 hari, dan 70 hari untuk mencapai target penyesuaian kesulitan pertama mereka

Karena kecepatan pencapaian ketinggian halving berbeda sebelum penyesuaian kesulitan pertama, tanggal halving di setiap zona akan semakin menyimpang seiring waktu.

Pasokan dan "Definisi Bitcoin": biaya transaksi, mempool, dan pembayaran

Di setiap zona, batas pasokan 21 juta koin pada satu rantai tetap berlaku. Namun secara global, total Bitcoin di semua zona akan melebihi 21 juta — karena setiap rantai akan secara independen memberikan hadiah blok.

Ini menciptakan tiga aset BTC yang tidak kompatibel secara ekonomi: mereka berbagi alamat dan kunci privat, tetapi memiliki kumpulan UTXO (unspent transaction output) yang berbeda.

Kunci privat dapat mengontrol token di semua zona secara bersamaan: jika pengguna membelanjakan UTXO yang sama di dua wilayah, kedua transaksi tersebut valid di rantai lokal masing-masing, akhirnya membentuk "token terpecah": mereka memiliki riwayat yang sama sebelum perpecahan, tetapi riwayat setelah perpecahan sepenuhnya berbeda.

• Mempool akan menjadi lokal secara permanen, pembayaran lintas zona tidak dapat disebarkan, dan upaya pembayaran ke pengguna di zona lain tidak akan pernah sampai ke penerima.
• Pasar biaya transaksi akan mencapai keseimbangan lokal: selama periode panjang sebelum penyesuaian kesulitan pertama, zona dengan hash rate kecil akan lebih padat, dan setelah penyesuaian kesulitan akan kembali normal.
• Saluran Lightning Network lintas zona tidak dapat dirutekan: HTLC (hash time-locked contracts) akan kedaluwarsa, pihak lawan akan menyiarkan transaksi komitmen, dan penutupan saluran hanya berlaku di zona lokal, sementara likuiditas lintas zona akan terhenti.

Keamanan, pasar, dan infrastruktur

Anggaran keamanan setiap zona sama dengan total hash rate dan biaya transaksi lokal. Zona dengan hash rate hanya 20% dari sebelum perpecahan akan memiliki biaya serangan jauh lebih rendah daripada jaringan global sebelumnya.

Dalam jangka panjang, penambang mungkin bermigrasi ke zona dengan "harga token lebih tinggi dan biaya energi lebih rendah", sehingga mengubah lanskap keamanan setiap zona.

Karena header blok tidak dapat dikirim antar zona, penyerang di satu zona tidak dapat mengubah riwayat transaksi zona lain, sehingga serangan hanya terbatas pada wilayah tertentu.

• Bursa akan menjadi regional, kode pasangan perdagangan akan terfragmentasi — pada kenyataannya akan muncul BTC-A (versi Amerika), BTC-E (versi Eropa-Afrika), BTC-X (versi Asia-Pasifik) dengan harga berbeda, meskipun setiap zona tetap menyebutnya BTC.
• Saluran fiat, layanan kustodian, pasar derivatif, dan jaringan penyelesaian akan fokus pada rantai wilayah tertentu. Penyedia indeks dan data harus memilih satu rantai untuk setiap platform, atau menerbitkan data gabungan dari beberapa rantai wilayah.
• Aset lintas rantai dan oracle yang bergantung pada sumber data global akan gagal atau terpecah menjadi versi regional.

Aturan protokol akan tetap konsisten kecuali ada perubahan yang dikoordinasikan di dalam zona, tetapi peningkatan di satu zona tidak akan berlaku di zona lain, sehingga dalam jangka panjang kumpulan aturan akan semakin menyimpang.

Perangkat lunak pool penambang, block explorer, dan dompet harus membangun infrastruktur independen untuk setiap zona, dan layanan multi-host tidak dapat mengoordinasikan saldo lintas rantai tanpa strategi manual.

Bisakah zona melakukan reorganisasi tanpa koneksi hub?

Jika jalur komunikasi tidak pernah pulih, konvergensi di tingkat protokol tidak mungkin terjadi.

Satu-satunya cara untuk kembali ke satu buku besar adalah melalui cara sosial dan operasional: misalnya, semua pihak berkoordinasi memilih rantai satu zona sebagai yang sah, sambil mengabaikan atau memutar ulang transaksi zona lain.

Setelah berminggu-minggu perbedaan mendalam, tidak ada lagi kemungkinan untuk kembali ke satu rantai melalui reorganisasi otomatis.

Poin operasional

Kita harus memperlakukan perpecahan permanen sebagai "hard fork dengan riwayat bersama sebelum perpecahan":

• Kelola kunci privat dengan baik untuk memastikan dapat membelanjakan token setelah perpecahan dengan aman;
• Hanya gunakan output transaksi unik di satu zona untuk menghindari replay transaksi secara tidak sengaja di zona lain;
• Buat sistem akuntansi, mekanisme penetapan harga, dan kontrol risiko independen untuk setiap zona.

Penambang, bursa, dan kustodian harus memilih zona utama, menerbitkan identitas rantai, dan menetapkan kebijakan deposit/penarikan untuk setiap rantai.

Singkatnya, jika hub tulang punggung jaringan tidak pernah pulih dan tidak ada jalur alternatif untuk mengisi kesenjangan komunikasi, Bitcoin tidak akan punah, tetapi akan berkembang menjadi beberapa jaringan Bitcoin independen yang tidak akan pernah bisa digabungkan kembali.