China Bersiap untuk Pergeseran Kebijakan Besar dalam Perjalanan Yuan Digital

window.litespeed_ui_events=window.litespeed_ui_events||["mouseover","click","keydown","wheel","touchmove","touchstart"];var urlCreator=window.URL||window.webkitURL;function litespeed_load_delayed_js_force(){console.log("[LiteSpeed] Start Load JS Delayed"),litespeed_ui_events.forEach(e=>{window.removeEventListener(e,litespeed_load_delayed_js_force,{passive:!0})}),document.querySelectorAll("iframe[data-litespeed-src]").forEach(e=>{e.setAttribute("src",e.getAttribute("data-litespeed-src"))}),"loading"==document.readyState?window.addEventListener("DOMContentLoaded",litespeed_load_delayed_js):litespeed_load_delayed_js()}litespeed_ui_events.forEach(e=>{window.addEventListener(e,litespeed_load_delayed_js_force,{passive:!0})});async function litespeed_load_delayed_js(){let t=[];for(var d in document.querySelectorAll('script[type="litespeed/javascript"]').forEach(e=>{t.push(e)}),t)await new Promise(e=>litespeed_load_one(t[d],e));document.dispatchEvent(new Event("DOMContentLiteSpeedLoaded")),window.dispatchEvent(new Event("DOMContentLiteSpeedLoaded"))}function litespeed_load_one(t,e){console.log("[LiteSpeed] Load ",t);var d=document.createElement("script");d.addEventListener("load",e),d.addEventListener("error",e),t.getAttributeNames().forEach(e=>{"type"!=e&&d.setAttribute("data-src"==e?"src":e,t.getAttribute(e))});let a=!(d.type="text/javascript");!d.src&&t.textContent&&(d.src=litespeed_inline2src(t.textContent),a=!0),t.after(d),t.remove(),a&&e()}function litespeed_inline2src(t){try{var d=urlCreator.createObjectURL(new Blob([t.replace(/^(?: )?$/gm,"$1")],{type:"text/javascript"}))}catch(e){d="data:text/javascript;base64,"+btoa(t.replace(/^(?: )?$/gm,"$1"))}return d} var litespeed_vary=document.cookie.replace(/(?:(?:^|.*;\s*)_lscache_vary\s*\=\s*([^;]*).*$)|^.*$/,"");litespeed_vary||fetch("/wp-content/plugins/litespeed-cache/guest.vary.php",{method:"POST",cache:"no-cache",redirect:"follow"}).then(e=>e.json()).then(e=>{console.log(e),e.hasOwnProperty("reload")&&"yes"==e.reload&&(sessionStorage.setItem("litespeed_docref",document.referrer),window.location.reload(!0))});

Transformasi menjadi “Deposito Digital”

Lu Lei, Wakil Gubernur People's Bank of China, menekankan dalam sebuah artikel di Financial News yang dikelola negara bahwa yuan digital tidak lagi hanya dipandang sebagai uang tunai digital. Dengan kerangka kerja baru ini, e-CNY akan memperoleh karakteristik sebagai “mata uang deposito digital” dengan imbal hasil bunga. Pergeseran ini membawa yuan digital semakin mendekati deposito bank tradisional dan bertujuan untuk meningkatkan daya tariknya bagi pengguna.

Di bawah sistem yang akan diterapkan mulai 1 Januari 2026, bank komersial akan dapat membayar bunga atas saldo dompet yuan digital yang telah diverifikasi. Tingkat bunga akan sesuai dengan perjanjian pengaturan mandiri yang ada terkait penetapan harga deposito. Selain itu, saldo yuan digital akan dilindungi di bawah sistem asuransi simpanan Tiongkok, menawarkan jaminan serupa seperti akun bank tradisional.

Regulasi ini tidak hanya memengaruhi pengguna individu, tetapi juga berdampak pada manajemen neraca bank. Bank dapat memperlakukan saldo yuan digital sebagai bagian dari strategi manajemen aset dan liabilitas mereka. Untuk lembaga pembayaran non-bank, cadangan yuan digital akan dianggap setara dengan dana nasabah yang ada, dengan persyaratan cadangan 100%.

Tantangan Adopsi dan Ekspansi Internasional

Meskipun secara teknis matang, yuan digital menghadapi tantangan dari pesaing domestik yang kuat. Sistem pembayaran seluler mapan seperti WeChat Pay dan Alipay mendominasi ekosistem pembayaran tanpa uang tunai di Tiongkok. Keputusan bank sentral untuk mengizinkan pembayaran bunga bertujuan untuk menempatkan yuan digital sebagai alat penyimpanan nilai di luar transaksi sehari-hari.

Data resmi mengungkapkan bahwa hingga akhir November 2025, telah terjadi 3,48 miliar transaksi dengan yuan digital, dengan total 16,7 triliun yuan (sekitar 2,38 triliun USD). Namun, pejabat mengakui angka ini masih jauh dari potensi. Regulasi baru ini dipandang sebagai tonggak penting bagi yuan digital untuk mengamankan posisi yang lebih permanen dalam sistem keuangan.

Tiongkok juga mempercepat penggunaan lintas batas e-CNY. Selain proyek percontohan yang direncanakan dengan Singapura, bank sentral bertujuan mempromosikan pembayaran berbasis CBDC di pasar seperti Thailand, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Pusat Operasi Internasional e-CNY yang dibuka di Shanghai merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan pengaruh global yuan. Di tengah inisiatif ini, perlu dicatat bahwa larangan perdagangan dan penambangan kripto di daratan Tiongkok tetap berlaku.