Berita

Menurut ChainCatcher, analis data on-chain Murphy menyatakan bahwa berdasarkan data distribusi basis biaya BTC (CBD), terdapat area akumulasi chip yang padat di atas harga saat ini, dengan jumlah lebih dari 500.000 BTC, dan basis biayanya sekitar 117.300 hingga 119.100 dolar AS. Level 117.000 dolar AS yang sebelumnya menjadi support terkuat kini berubah menjadi resistance terbesar untuk rebound BTC. Chip-chip ini dibangun sekitar tanggal 15 hingga 22 Juli tahun ini, dan saat BTC mengalami koreksi, tidak dijual melainkan masih dipegang hingga sekarang. Sentimen pasar secara keseluruhan saat ini masih cenderung hati-hati. Begitu para pemegang ini beralih dari kerugian mengambang menjadi impas, hal ini akan sangat mempengaruhi tinggi rebound BTC. Menggabungkan dengan "rentang harga deviasi ekstrem MVRV", tren pasar kali ini sejak April tahun ini terus bergerak di antara garis kuning dan oranye pada rentang harga tersebut, membentuk saluran tren naik. Saat ini, batas bawah saluran telah naik ke 117.500 dolar AS, dan batas atas di 128.700 dolar AS. Jika BTC dapat menembus area resistance di atas dengan lancar, dan pullback-nya juga tidak menembus ke bawah, maka ini berarti BTC kembali ke saluran tren naik dari April hingga Agustus, sehingga ekspektasi rebound dapat diarahkan ke batas atas saluran. Analisis ini hanya untuk pembelajaran dan diskusi, bukan sebagai saran investasi.

Jinse Finance melaporkan, menurut TheBlock, platform DeFi berbasis Sui, Nemo, telah mengumumkan rencana kompensasi yang mencakup distribusi token utang bernama NEOM. Awal bulan ini, Nemo mengalami serangan peretasan dengan kerugian sebesar 2,6 juta dolar AS. Untuk mengganti kerugian pengguna yang terdampak, platform ini berencana untuk memasukkan dana yang berhasil dipulihkan serta sebagian pinjaman likuiditas dan dana investasi ke dalam sebuah pool penebusan.